Kamis, 28 Agustus 2008

EVERYTHING IS POSSIBLE IF YOU WANT TO

Kegagalan sering kali disebabkan bukan oleh rumitnya, beratnya, .... (dan lain sebagainya) suatu persoalan. Melainkan sering kali karena kita kurang memiliki kekokohan dalam menghendaki sesuatu itu. Dengan kekokohan tidak saya maksudkan sekedar sebagai semangat Abonek@, asal gebrak, asal berani, dst. Kekokohan mengandaikan upaya yang menggebu-gebu, antusias, sekaligus semangat yang disertai oleh aneka pertimbangan dan dasar yang matang. Untuk itu setiap manusia memerlukan apa yang disebut dengan etos kerja. Apa itu? Etos kerja saya mengerti bukan pertama-tama sebagai - sekedar - aktivitas fisik (misalnya: macul, menyapu, dll). Etos kerja berarti semangat untuk berjuang. Spiritualitas kehendak. Etos kerja adalah spiritualitas Awant to@.
Lemahnya etos kerja akan menggiring manusia untuk masuk dalam keengganan bertumbuh kembang. Lemahnya etos kerja sekaligus merepresentasikan khazanah hidup tanpa antusiasme dan kreatifitas. Bayangkan saja apa yang terjadi jika hidup manusia sudah diwarnai oleh bayang-bayang pasivisme dan kelesuan kreatifitas. Hidup semacam itu sama halnya dengan hidup tanpa Aroh@ . Gagal. Mandeg. Lesu. Tanpa gairah. Atau mungkin hidup tanpa etos kerja itu bisa digambarkan seperti berikut: hidup enggan, mati tak mau. Dan itu berarti bahwa hanya dengan spiritualitas Awant to@ maka Aeverything@ akan menjadi sesuatu yang Apossible@.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar