Kamis, 28 Agustus 2008

HIDUP PENUH KEMUNGKINAN

Adalah seorang pemuda yang bernama Very. Dalam lingkup masyarakatnya, dia tergolong pemuda yang tidak terlalu kaya. Ayah pemuda ini bekerja sebagai tukang becak. Dengan corak kehidupan semacam ini bisa dibayangkan bahwa popularitas merupakan sesuatu yang sulit untuk dipikirkan. Bukan hanya sulit, bahkan mungkin tidak pernah terbersit sedikitkpun dalam benak seorang Very. Tetapi apa yang sulit – bahkan tak pernah dipikirkan itu – ternyata justru menjadi sesuatu yang nyata dalam hidup Very. Dalam waktu tidak lebih dari tiga bulan – melalui akademi fantasi indosiar - Very benar-benar menjadi idola sekian banyak masyarakat Indonesia. Ketenaran ini sekaligus mengubah situasi keluarga Very yang miskin, menjadi keluarga yang berlimpahkan harta.
Di tempat lain, saya pernah berkenalan dengan seorang pelaku bisnis yang sangat kaya raya. Anak pertamanya sekolah di Amerika, sedangkan anak keduanya menempuh pendidikan di Australia. Dia sendiri bersama istrinya tidak jarang memanfaatkan kesempatan berlibur untuk bermalam dan berjalan-jalan di Los Angeles, London, Swiss. Tetapi pola kehidupan semacam ini ternyata tidak berlangsung lama. Suatu saat istrinya terkena penyakit tumor yang ganas. Pelbagai upaya telah dilakukan tetapi tidak berhasil. Akhirnya sang istri meninggal dunia. Perjuangan belum berakhir. Anak pertamanya yang kuliah di Amerika dan kini telah kembali ke Indonesia, suatu saat harus berurusun dengan polisi karena kasus narkoba. Dua persoalan itu ternyata menjadi pemicu munculnya aneka masalah yang lain, yang datang silih berganti. Termasuk bisnis yang ditangani, kini telah hancur berantakan. Masalah yang bertumpuk-tumpuk dan datang secara terus-menerus pada akhirnya bukan hanya menggiring keluarga ini dalam penderitaan psikologis, melainkan juga penderitaan fisik. Kini keluarga ini tidak lagi hidup dalam kelimpahan harta. Sebaliknya mereka hidup dalam kemiskinan.
Peristiwa-peristiwa yang senada dengan dua contoh di atas kiranya masih banyak. Point yang ingin saya katakan di sini adalah soal ketidak-pastian hidup atau soal kemungkinan-kemungkinan hidup. Barangkali GAMBAR DI SAMPING KANAN-ATAS ini cukup representatif untuk melukiskan kenyataan hidup manusia. Hidup manusia itu penuh dengan kemungkinan. Hidup manusia itu penuh dengan ketidak-pastian. Bahkan sampai pada titik tertentu dapat dikatakan bahwa “satu-satunya kepastian dalam hidup manusia adalah ketidak-pastian itu sendiri.” Atau “satu-satunya yang mungkin dalam hidup manusia adalah kemungkinan-kemungkinan itu sendiri.” Betapa tidak !!!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar