Kamis, 28 Agustus 2008

SEGALA SESUATU LAHIR KARENA PERBEDAAN

Sebenarnya bukan hanya musik. Kalau mau duduk merenung dengan hati yang tenang, mata kita akan terbuka bahwa segala sesuatu di dunia ini sebenarnya ada karena sebuah perbedaan. Bayangkan!!! apa yang terjadi jika di dunia ini tidak ada laki-laki dan perempuan. Jelas, tidak akan terlahir manusia baru. Itu berarti bahwa manusia dalam ketunggalannya tidak mungkin memunculkan generasi baru. Hal yang sama juga berlaku untuk elemen-elemen lain dalam alam semesta. Pohon tidak akan tumbuh sebagai pohon, jika ia tidak berpadu dengan pupuk, tanah, dan lain sebagainya. Mobil tidak akan bisa disebut mobil jika tidak ada penyatuan pelbagai onderdil yang lain.
Kali ini saya hanya akan merefleksikan apa yang disebut Amusik@. Bukan pertama-tama karena dunia musik memiliki keunggulan atau keistimewaan tertentu, melainkan terutama karena dunia musik memiliki kedekatan dengan saya.

Apa itu musik?.
Musik adalah paduan nada. Dengan itu hendak dikatakan bahwa nada, sejauh dia berdiri sendiri atau sejauh ada di dalam dirinya sendiri tidak bisa dikatakan sebagai musik, melainkan tetap sebagai dia yang adalah nada. ADo@ akan tetap sebagai Ado@ sejauh dia berdiri sendiri. Begitu juga dengan re, mi, sol, dan seterusnya. Karena itu musik dikatakan sebagai Apaduan@ karena dia dihasilkan oleh dentuman atau rangkaian nada yang berbeda. Inilah musik. Dia ada karena perbedaan. Dia tercetus karena do, re, mi dan seterusnya itu berpadu. Dalam kepaduan itu terlihat kebersamaan. Dalam kebersamaan itu lahirlah keharmonisan, keselarasan. Dalam keselarasan itu masing-masing nada seakan lebur menjadi satu kesatuan. Dalam kesatuan itu tidak ada lagi do sebagaimana dia adalah do, tidak ada lagi re sebagaimana dia adalah re, dan seterusnya. Dan dalam peleburan diri itu terbersit secara jelas keindahan. Keindahan yang bukan hanya berarti bagi dirinya sendiri, melainkan terutama bagi yang lain di luar dirinya.

Beberapa syarat munculnya keselarasan dalam sebuah alat musik.

1. Nada tidak Afalse@. Tidak Afalse@ artinya utuh. Sempurna. Penuh di dalam dirinya sendiri. Kalau kesempurnaan atau kepenuhan sebuah nada adalah syarat pertama sebuah musik yang padu, maka ketidak-penuhan, ketidak-sempurnaan dapat diartikan sebagai itu yang meniscayakan sebuah kekacauan. Kacau berarti tidak selaras. Tidak selaras berarti tidak-padu. Tidak padu berarti tidak adanya keindahan.
Bilamana diketahui nada itu false atau tidak. Ketika dia ada bersama yang lain. Sebuah nada ketika dia berdiri sendiri sulit - atau bahkan tidak mungkin - menilai apakah dia itu false atau tidak. Dengan demikian dalam persepektif disiplin musik, kehadiran nada yang lain sungguh-sungguh memegang peranan yang penting. Kepentingannya terutama terletak pada pemahaman bahwa tanpa nada yang lain maka tidak ada musik. Juga - yang tak kalah pentingnya - tanpa kehadiran nada yang lain, maka sebuah nada tetap berada sebagaimana dia adalah nada yang tidak bisa mengoreksi eksistensinya. Nada dalam kesendirian eksistensinya tidak bisa menilai apakah dia utuh atau tidak.
2. Chord. Chord adalah rangkaian nada-nada tertentu untuk mendapatkan paduan nada tertentu. Dalam skema pemahaman musik, chord dapat dianalogikan sebagai sebuah aturan. Pedoman. Prinsip dasar. Dari sudut pandang nada yang terangkai menjadi sebuah chord, kita akan langsung melihat ide keselarasan. Nada yang terangkai bukanlah sembarang nada. Misalnya, tidak ada chord yang serta merta terpadu dari nada do, re, mi. Dengan demikian, selain chord itu sendiri merepresentasikan sebuah keselarasan, nada-nada yang membentuknya juga tak bisa dilepaskan dari ide keselarasan.
Mengapa harus ada chord? Sangat jelas. Musik identik dengan paduan. Paduan mengandaikan keselarasan. Dan chord adalah itu yang hendak menyejawantahkan ide keselarasan. Jadi tanpa chor jelas tak akan ada keselarasan. Sebaliknya yang ada adalah ketidak-paduan. Kesemrawutan. Dan semacamnya.
3. Irama. Irama pertama-tama hendak merujuk pada ide gaya. Model. Dinamika. Soal sens of music. Itu berarti bahwa irama merupakan pola mangalunnya sebuah musik.
4. Dan seterusnya.... sebenarnya ada rentetan panjang ide yang bisa kita temukan dalam sebuah musik. Musik mengandung inspirasi yang terlalu kaya. Barangkali kalau saya mau menggaliya secara mendalam, tidak akan cukup saya tulis dalam 100 halaman.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar